Welcome To My Blog Siti Muzdalipah

Jumat, 20 Februari 2015

Kisah Singkat Ustman Bin Affan Sahabat Nabi

Kisah Singkat Ustman Bin Affan Sahabat Nabi 



kisah-ustman-bin-affan



Dunia Nabi ~ Utsman bin Affan adalah seorang sahabat yang sangat menyayangi Allah SWT dan Rasulullah. Hal ini terlihat dari ketaatannya menjalankan perintah Allah SWT. Ia menggunakan malam hari untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan shalat malam. Tidak hanya dalam beribadah, Ustman juga banyak melakukan amal saleh untuk kemaslahatan umat. Ustman berasal dari keluarga yang kaya raya silsilah Bani Umayyah. Ustman dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia dan berpendidikan tinggi. Kelebihan-kelebihan pada diri Ustman tidak membuatnya sombong dan bersikap merendahkan orang lain. Setelah menginjak dewasa, Ustamn menjadi saudagar yang sukses. Dengan usahanya tersebut, Ustamn memiliki harta yang banyak. Sekalipun demikian, Ustman bukan seorang saudagar yang menumpuk harta tanpa memberikan sedekah. Ia banyak menyedekahkan harta untuk fakir miskin. Ia juga hidup sederhana. Ustman pernah menjamu banyak orang dengan hidangan yang lezat dan terlihat mewah, padahal dirumahnya ia hanya makan roti dengan minyak.

Pada masa Rasulullah masih hidup, pernah terjadi kekeringan yang menyebabkan sumur kaum muslim menjadi kering. Umat islam pun menjadi kekurangan air. Ketika itu, sebuah sumur milik orang Yahudi masih terdapat air. Kemudian, Rasulullah berkata, “Siapakah yang mau membeli sumur milik orang Yahudi itu ? Allah menyediakan surga bagi orang yang melakukannya”. Saat itu pula, Ustman berseru, “Ya Rasulullah, aku bersedia membeli sumur itu”. Dengan demikian, kaum muslim dapat memanfaatkan air yang ada di telaga itu. Kisah kedermawanan Ustman juga terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar ra. Ketika itu, penduduk Madinah pernah mengalami kelaparan karena terjadinya kekeringan yang panjang. Mereka mengadu kepada Khalifah mengenai nasib mereka. Khalifah Abu Bakar meminta mereka bersabar dan berharap Allah segera memberikan kemudahan.

Pada pagi hari, kafilah niaga Ustman bin Affan datang ke Madinah dengan membawa seribu unta. Unta-unta itu memuat bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh penduduk Madinah. Para pedagang pun menemui Ustman bin Affan. Ustman menanyakan keuntungan yang akan diberikan oleh para pedagang kepadanya. Salah seorang pedagang menjawab bahwa harga barang satu dirham dibeli dengan harga dua dirham. Namun, Ustman menolaknya. Pedagang yang lain menawarkan harga yang lebih tinggi. Ustman tetap menolaknya. Para pedagang terus memberikan tawaran yang tinggi hingga harga menjadi berlipat-lipat. Para pedagang berkata, “Tidak ada pedagang yang memiliki kemampuan membeli seperti kami. Siapakah pedagang yang member keuntungan lebih besar dari pada kami ? Ustman berkata, “Allah mampu mmeberikan keuntungan berpuluh kali lipat”. Ternyata, Ustman bermaksud mmeberikan barang daganganya bagi penduduk miskin di Madinah sebagai sedekah. Pada hari itu, kebutuhan seluruh fakir miskin di Madinah tercukupi.

Ustman Bin Affan Atau Dzun Nurain

Ustman bin Affan mendapat julukan Dzun Nurain yang artinya memiliki dua cahaya. Hal itu dikarenakan Ustman menikah dengan dua putrid Rasulullah. Keduanya adalah Ruqayah dan Ummu Kultsum. Pada awalnya, Ustman bin Affan menikah dengan Ruqayah. Ketika itu, Ruqayah telah bercerai dengan Utbah yang merupakan anak Abu Lahab. Perceraian antara Ruqayah dan Utbah merupakan desakan dari Abu Lahab dan isterinya. Hal ini mereka lakukan untuk menghina atau merendahkan keluarga Rasulullah SAW. Setelah perceraian itu, Rasulullah menikahkan Ruqayah dengan Ustman yang berakhlak mulia. Saat di Madinah, Ruqayah sakit parah dan akhirnya meninggal. Ustman pun sangat sedih ditinggalkan oleh isteri yang sangat dicintainya. Selama Ruqayah sakit, Ustman merawat Ruqayah dengan sabar dan penuh kasih sayang. Kebetulan saat itu, Rasulullah menyeru umat Islam untuk berjihad memerangi musuh Allah. Ustman dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit. Ia berkeinginan untuk ikut serta berjihad. Namun, ia tidak tega meninggalkan isterinya yang sedang sakit parah. Akhirnya, Rasulullah mengizinkan Ustamn tidak ikut berperang. Ia tetap mengurus Ruqayah dan menemaninya hingga ia wafat. Setelah itu, Rasulullah menikahkan Ustamn dengan adik Ruqayah, Ummu Kultsum. Pernikahan Ustman dan Ummu Kultsum tidak berlangsung lama karena Ummu Kultsum juga meninggal.

Masa Kekhalifahan Ustman Bin Affan

Pada suatu masa, ketika Utsman bin Affan telah diangkat menjadi Khalifah ketiga menggantikan Umar bin Khattab yang terbunuh. Sebelum wafat, Umar telah menunjuk enam orang sahabat. Hasil musyawarah itu menunjuk Ustman bin Affan sebagai Khalifah. Pada masa kekhalifahannya, ajaran Islam telah tersebar luas. Ketika itu, ajaran Nabi Muhammad telah menyebar ke wilayah Kaukasus, Afrika, Sind (di Asia Selatan dan Pulau-pulau di sekitar Laut Mediterania). Pada saat menjabat sebagai Khalifah, Ustman juga melakukan perluasan Masjid Nabawi. Perluasan itu adalah yang pertama kali dilakukan. Ustman sendiri mengeluarkan dana sebesar 20.000 dirham untuk memperluas Masjid tersebut. Perluasan masjid itu dilakukan karena masjid sudah tidak dapat menampung jamaah yang melaksanakan shalat. Inilah beberapa keutamaan pada masa pemerintahan Khalifah Ustman Bin Affan.


 http://dunia-nabi.blogspot.com/2014/09/kisah-singkat-ustman-bin-affan-sahabat-nabi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar